Tempat wisata Jogja satu ini sempat jadi bahan perbincangan wisatawan ketika muncul di salah satu film terkenal yang melibatkan Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. Ya, AADC 2. Mengambil latar Jogja, membuat beberapa tempat yang muncul dalam film menarik perhatian masyarakat. Seperti Gereja Ayam Yogyakarta yang tepatnya berada di Kabupaten Magelang.
Walau sebenarnya bukan tepat berada di Yogyakarta, tempat ini masih mudah untuk kita datangi dan jaraknya juga tidak begitu jauh dari pusat kota. Meski tentu saja membutuhkan perjuangan yang tida singkat. Bukit Rhema Gereja Ayam ini semakin populer karena seiring waktu oleh pihak pengelola merancangnya menjadi lebih ramah sebagai objek wisata, termasuk kini ada cafe dan restoran yang siap melengkapi kunjungan Anda ke sini.
Mengenal Gereja Ayam Yogyakarta
Terletak tidak begitu jauh dari Yogyakarta, Kabupaten Magelang menjadi perbatasan antara Yogyakarta dengan Jawa Tengah. Bukan hanya menyimpan banyak objek wisata indah, kota ini juga sudah menjadi tempat syuting banyak film populer Indonesia. Termasuk Bukit Rhema Gereja Ayam yang semakin dikenal masyarakat karena muncul di film Ada Apa Dengan Cinta.
Tempat wisata satu ini merupakan sebuah bangunan yang dari segi desain, hingga sejarahnya sangat menarik. Gereja ini viral dalam beberapa tahun terakhir. Dari bentuk desainnya, gereja ini memang terlihat merupakan gereja tua yang sudah lama tidak berfungsi semestinya. Namun, kesan vintage tersebut malah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Gereja yang sekilas terlihat seperti burung merpati ini menyimpan keindahan luar biasa. Dari luar, maupun sampai ke dalam bangunan. Terdapat tiga lantai yang bisa pengunjung nikmati, yaitu:
Lantai Dasar
Pada bagian lantai dasar Gereja Ayam Yogyakarta Anda bisa bertemu dengan ruangan besar dan luas yang sekilas tampak seperti sebuah aula. Di bagian sisi-sisinya lengkap oleh banyak ventilasi yang membuat cahaya alami masuk menyinari ruangan. Di sini, Anda bisa menikmati film singkat mengenai perubahan yang terjadi pada bangunan ini dari waktu ke waktu.
Lantai Kedua
Lanjut naik ke lantai dua, lantai ini memiliki luas yang lebih sempit bila kita bandingkan dengan lantai dasar. Namun dari sini Anda bisa menikmati pemandangan indah dari atas, termasuk bagian ekor dari bangunan gereja. Pada bagian dinding punterhias oleh berbagai macam mural berwarna-warni.
Lantai Atas
Kemudian di lantai paling atas dari gereja, Anda bisa mendapatkan pemandangan yang lebih luas dan indah, berteman dengan semilir udara sejuk Kota Magelang. Lantai ini menjadi tempat favorit banyak wisatawan untuk berfoto.
Pada bagian kepala ayam, sejak tempat ini semakin populer, pengola melakukan pengecatan ulang dengan membuat tampilannya tampak lebih bersih dan menarik. Bagian ini menjadi icon yang tentu tidak boleh terlewatkan saat Anda mengabadikan momen.
Sejarahnya Secara Singkat
Membicarakan sejarah Gereja Ayam Yogyakarta berawal dari seorang pria kelahiran Lampung bernama Daniel Alamsyah yang menurut ceritanya mendapat mimpi untuk membangun sebuah rumah ibadah dan berdoa di area perbukitan yang mana sama sekali belum ia datangi.
Mimpi tersebut membawa Daniel dan keluarganya mengunjungi Kawasan Borobudur di Magelang pada tahun 1989. Dalam kunjungannya dia bertemu dengan pemuda bernama Jito yang memberi tahu bawah ada sebuah bukit Dusun Gombong. Pada akhirnya, Daniel pun memutuskan membangun rumah ibadah dan doa di bukit tersebut.
Menurut data yang tertulis dalam National Geographic, bangunan yang ada dari awal bernama Rumah Doa Bukit Rhema. Tetapi seiring berjalannya waktu, warga sekitar memberi sebutan tersendiri yaitu Bukit Rhema Gereja Ayam. Nama Bukit Rhema sendiri datang dari pesan ajaib atas doa yang Daniel lakukan semalaman. Bukit Rhema memiliki arti ‘firman yang hidup’.
Pembangunan gereja ini mulai pada tahun 1992 dengan lebih dulu membeli tanah seluas 3.000 meter persegi. Walau memiliki sebutan sebuah rumah ibadah atau gereja, sebenarnya bangunan ini dibangun Daniel sebagai rumah ibadah bagi semua umat. Mulai dari Kristen, Katolik, Hindu, Budha, hingga Islam.
Di tahun 2000, sayangnya pembangunan harus terhenti akibat terjadinya krisis moneter. Gereja Ayam Magelang sendiri sempat jadi tempat untuk rehabilitasi bagi anak-anak yang memiliki kekurangan dan kelainan cacat fisik, serta penggunaan obat-obatan terlarang. Tidak hanya itu, berguna juga menjadi tempat rehabilitasi bagi penderita ODGJ.
Harga Tiket Masuk Gereja Ayam
- Harga tiket masuk WNI Rp15.000/orang.
- Tiket khusus WNA Rp30.000/orang.
- Biaya parkir motor Rp3.000.
- Biaya parkir mobil Rp5.000.
Jadwal dan Jam Buka
Buka setiap hari dari jam 07.00 sampai jam 18.00.
Lokasi dan Rute
Alamat
Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang.
Rute menuju Gereja Ayam
Dari pusat Kota Jogja, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi. Bawa kendaraan ke arah Candi Borobudur untuk menjadikannya titik poin. Tiba, di Kawasan Taman Candi Borobudur, belok ke arah kiri dengan melalui Jl. Borobudur ke Salaman.
Lalu, jalan terus saja sampai nanti Anda akan bertemu jalan kecil dengan plang petunjuk ke Bukit Rhema. Ikuti saja, nanti Anda akan tiba ke area parkir, Dari sana hanya tinggal berjalan kaki kurang lebih 200 meter.
Fasilitas dan Layanan Pelengkap
Untuk fasilitasnya sendiri, sudah tersedia cukup lengkap demi mendukung kegiatan para wisatawan, di antaranya:
- Area parkir kendaraan.
- Pusat informasi.
- Toilet.
- Mushola.
- Area berdoa.
- Area mural.
- Spot foto menarik.
- Cafe dan restoran.
Kegiatan Seru dan Daya Tarik
Ada banyak kegiatan seru yang bisa Anda lakukan ketika mengunjungi Bukit Rhema Gereja Ayam Yogyakarta unik ini. Beberapa rekomendasinya sebagai berikut.
1. Mengelilingi Bagian Gereja
Memiliki desain arsitektur yang unik, dengan sejarah yang juga sangat menarik untuk kita pelajari, kegiatan paling utama tidak boleh terlewatkan adalah mengelilingi gereja dari satu bagian, ke bagian lainnya. Anda tentu akan menemukan banyak spot foto menarik yang terkadang tidak banyak wisatawan tahu.
2. Foto Prewedding
Banyak sekali pasangan yang sengaja datang untuk melakukan sesi foto prewedding di kawasan ini. Tema dan warna yang diciptakan tentu terasa unik, serta berbeda. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya mahal ketika izin untuk foto bersama pasangan di sini.
3. Makan di Kedai Bukit Rhema
Terdapat restoran dan cafe yang memang berada pada kawasan Gereja Ayam Jogja. Hal ini berhubungan juga dengan peningkatan signifikan jumlah wisatawan yang datang. Jadi, Anda tetap bisa bersantai sejenak setelah lelah berkeliling bangunan ini. Harga menunya pun masih sangat terjangkau.
Penutup
Mendatangi Gereja Ayam Yogyakarta bukan hanya menyusuri tempat syuting populer, tapi juga secara tidak langsung mempelajari sejarahnya. Karena di setiap bagian menyimpan cerita. Tempat ini juga cocok menjadi spot cantik oleh segala usia, termasuk jika Anda ingin membawa keluarga untuk menikmati keunikan dan keindahan dari tempat wisata Jogja populer ini.