Sate Klathak Pak Pong

Berkunjung ke suatu daerah rasanya tak lengkap jika tak mencicipi kuliner khasnya. Di Jogja, ada begitu banyak hidangan khas siap memanjakan perutmu. Seperti Sate Klathak Pak Pong yang legendaris tetapi tetap sederhana.

Depot sate yang berlokasi di Wonokromo, Imogiri. Tepatnya sih di Jalan Sultan Agung no 18, tempatnya persis di pinggir jalan raya. Menjadikannya sangat mudah ditemukan, apalagi dengan kepopulerannya.

Keunikan dan Fakta di balik Sate Klathak Pak Pong

Selain legendaris, sata Klatak memang ikoniknya Jogja, rasanya dijamin juara. Lalu, apa bedanya antara sate klatak biasa dengan sate klathak Pak Pong ini?

Nama Pak Pong

Nama Pak Pong yang tersemat di belakangnya ternyata memiliki cerita tersendiri yaitu berasal dari kata njempong yang berarti suka tidur. Ini karena dulu sewaktu kecil Dzakiron, pemiliknya disapa dengan sebutan tersebut.

Ya, karena dulu sewaktu kecil ketika diajak main dia masih sering tidur sehingga disebutlah njempongan yang kini malah menjadi nama ikonik jualannya.

Ditusuk pakai jeruji besi sepeda

Keunikan pertama dari sate Pak Pong adalah penyajiannya yang ditusuk menggunakan jeruji besi sepeda. Kalau biasanya sate ditusuk menggunakan lidi atau bambu, di sini ditusuk dengan besi jeruji sepeda.

Setelah ditusuk barulah dibakar di tungku kotak panjang dengan arang batok kelapa. Jangan seram ya, ini memang ciri khasnya.

Menurut salah satu pengunjung, selain penyajiannya yang unik, rasanya lebih lezat dengan daging yang empuk menggoyang lidah.

Sate kambing gurih berpadu dengan kuah gulai

Jeruji sepeda yang digunakan untuk menusuknya membuat sate lebih cepat matang karena menghantarkan panas dari bara api. Bukan hanya tusukannya, bumbunya lebih meresap dibandingkan sate yang ditusuk dengan bambu.

Bukan hanya itu saja. Keunikan lainnya yaitu dari bumbunya yang berupa kuah gulai. Sate dengan kuah gulai, rasanya gimana ya?

Jika di tempat lain sate akan dibakar dengan bumbu rempah dibalur kecap dan saus kacang. Di sini, kamu akan dibuat terkejut dengan sajian satu porsinya,

Selain gurih karena bumbu bakar hanya garam, ternyata rasa unik lezat lainnya hadir dari kuah gulai yang kental dan menggugah selera.

Cita rasa turun temurun

Sejak awal berdirinya pada tahun 1960, cita rasa sate racikan Pak Pong ini masih dipertahankan hingga kini oleh generasi penerusnya. Tak heran ya kalau warung sate di Jalan Stadion Sultan Agung ini memiliki banyak pelanggan setia.

Bukan hanya pelanggan setia tetapi juga menjadi wisata kuliner Jogja yang wajib dikunjungi. Olahan dagingnya dijamin tidak prengus alias bau khas kambing.

Ukurannya Besar dan Panjang

Mungkin jika kamu mendengar ini bisa membuatmu menjadi mengurungkan niat untuk membelinya. Namun jangan sampai kamu menyesal loh hanya karena penyajiannya.

Jadi, dalam satu porsi sate klatak itu hanya dua tusuk sate saja. Wah, sedikit ya cuma dua? Ya tidak juga karena sebenarnya ukuran dagingnya lebih besar dan panjang.

Sekitar delapan atau sembilan potong daging dalam satu tusuk sate. Berbeda dengan sate biasa yang satu tusuknya hanya tiga hingga empat potongan. Satu tusuk sate klathak di sini sama dengan tiga tusuk sate biasa.

Dalam sehari mampu menghabiskan hingga 30 ekor kambing muda
Yang kelima ini lebih ke fakta ya di mana satu harinya saat warung tengah ramai-ramainya bisa menghabiskan hingga 30 ekor kambing muda yang siap diolah.

Daging yang digunakan masih segar, jadi kambingnya disembelih saat itu juga alias dadakan bukan diawetkan atau ditaruh di kulkas dulu. Sehingga tiap kehabisan pasti menyembelih entah itu pagi, siang, atau sore.

Oh iya gajih yang tidak layak juga dibuang jadi hanya menyajikan olahan daging berkualitas dan segar saja.

Fasilitas di Warung Sate Klatak Pak Pong

Pernah kepikiran untuk melakukan meeting di sini bersama teman atau membawa rombongan? Tenang, pemilik memfasilitasi ruangan yang luas yang bisa digunakan untuk rombongan.

Selain di ruangan, ada tempat duduk yang nyaman di sekitar warung dalam. Tak lupa ada kamar mandi dan mushola untuk beribadah. Tersedia juga fasilitas parkir yang lega untuk parkir kendaraanmu.

Jam Buka Sate Pak Pong

Jangan sampai kamu datang ke sini dan malah mendapatinya masih tutup karena belum buka atau malah sudah tutup ya. Bikin perjuangan terasa sia-sia saja.

So, jam operasional warung sate ini dimulai pada pukul 10.00 pagi dan tutup pukul 24.00. Kamu bebas datang kapan saja karena dari waktu ke waktu warung ini tidak pernah sepi.

Menurut beberapa pengunjung, untuk menyantap satu porsi sate klatak saja harus menunggu setengah hingga satu jam. Namun ini sebanding dengan cita rasa unik yang ditawarkan makanan khas Jogja ini.

Daftar Harga & Menu Sajian

Jika kamu tanya ada hidangan apa saja di sini. Menu utamanya ya sate klatak dengan daging kambing muda yang empuk. Pengolahannya hanya garam, ketumbar, dan merica kemudian dibakar.

Satunya dihargai dengan Rp22.000,-. Tapi, dagingnya memang nagih loh karena sebelum dibakar direndam dan diuleni di bumbu dulu. Jadi bumbunya meresap sampai ke dalam serat.

Untuk menemani satu porsi sate, jangan lupa memesan nasi hangat yang menambah nikmat. Tambahan nasi putih ini dihargai empat ribu rupiah.

Bukan hanya sate klathak Pak Pong saja yang bisa kamu rasakan sensasi kelezatannya, tetapi ada menu bervariasi lainnya juga. Mulai dari olahan daging kambing seperti gulai, tongseng, tengkleng, hingga sate biasa ada kok.

Semua olahan daging yang disediakan di sini menggunakan daging kambing yang masih muda sehingga teksturnya beda dengan warung di tempat lain. Saat menggigitnya kamu akan merasakan perbedaan itu.

Selain tidak alot atau kenyal daging kambingnya sangat empuk dan cheesy saat digigit. Daging lemaknya juga super gurih bikin nagih. Olahan daging kambing ini dimulai dari Rp23.000,-, harganya menyesuaikan dengan apa yang kamu pesan.

Kalau kesini jangan lupa menjajal menu Kicik-nya. Hidangan olahan kambing yang sekilas mirip dengan tongseng tetapi kuahnya lebih sedikit.

Minuman yang bisa kamu pesan untuk menemanimu makan sate atau olahan kambing lainnya yaitu teh atau jeruk panas. Uniknya, minuman di sini tidak menggunakan gula pasir melainkan gula batu.

Dalam penyajiannya disuguhkan dalam sepoci kecil sehingga kamu bebas menambahkan air ke dalam gelas minummu. Harga minumannya dimulai dari empat ribuan saja.

Lokasi Sate Klathak Pak Pong

Sate Klathak Pak Pong terletak di Imogiri, Bantul. Kalau alamat lengkapnya di Jalan Imogiri Timur km 10, Wonokromo. Mudahnya pakai Maps saja kalau merasa kebingungan.

Atau bagi kamu yang mengenakan transportasi umum, pergilah ke Giwangan lalu ambil jalan menuju Jalan Imogiri Timur. Dari perempatan di km 10, belok kanan ke arah barat.

Lurus saja hingga menemukan warungnya di sisi kanan jalan. Di depan warung terdapat banner Sate Klathak Pak Pong yang menjadi tujuan akhirmu. Jangan kaget kalau kamu tiba dan tempatnya ramai ya.

Jika kamu ke Jogja dan mencari beragam wisata kuliner khas, jangan lupa masukkan sate Klathak Pak Pong ke dalam daftar plesiranmu! Eksplore deh sepuasmu, dijamin tidak cukup sehari menikmati semua suguhan wisata di Jogja.

Bagikan Artikel

Leave A Comment